Karena Cemburu Sepasang Kekasih Bertengkar Hingga Memukul Pasangan, Polsek Sandubaya Lakukan Mediasi

    Karena Cemburu Sepasang Kekasih Bertengkar Hingga Memukul Pasangan, Polsek Sandubaya Lakukan Mediasi

    Mataram NTB - Petugas SPKT dan piket fungsi Polsek Sandubaya telah melakukan mediasi atas permasalahan warga yang terjadi di lingkungan Butun indah, Kelurahan Bertais Kecamatan Sandubaya Rabu 22 April 2023.

    Permasalah warga tersebut adalah cekcok antar sepasang kekasih yang berakhir dengan peristiwa pemukulan yang dilatarbelakangi rasa cemburu.

    Kapolsek Sandubaya Kompol Moh Nasrullah SIK., saat dikonfirmasi prihal tersebut membenarkan adanya sepasang kekasih berinisial S (Pria) dan YM (perempuan) cekcok akibat rasa cemburu dan mengakibatkan terjadinya peristiwa pemukulan.

    Atas peristiwa tersebut kemudian petugas SPKT bersama petugas piket fungsi menginisiasi masalah tersebut diselesaikan dengan cara kekeluargaan melalui proses Mediasi. Mediasi tersebut dihadiri Kepala lingkungan, petugas RT, kedua pasangan serta petugas Polsek Sandubaya.

    "Atas peristiwa tersebut untuk mengantisipasi masalah yang berkepanjangan, kedua pasang kekasih sepakat untuk melakukan perdamaian sehingga di mediasilah oleh petus Polsek Sandubaya, "jelasnya.

    Dari hasil Mediasi tersebut, Kapolsek menceritakan bahwa keduanya sepakat untuk berdamai dan masalah tersebut tidak akan diperbesar lagi. Dengan mediasi yang dilakukan keduanya saling menyadari perbuatan masing-masing dan berjanji untuk saling memaafkan.(Adb)

    ntb
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Pimpin Apel Satkamling, Kapolresta Mataram...

    Artikel Berikutnya

    Upaya Pencegahan TPPO, Satreskrim Polresta...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Bertani Itu Merugi! Jeritan Petani yang Terabaikan
    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?
    Hendri Kampai: Puluhan Tahun Mengabdi, Apa yang Kalian Harapkan, Guru Honorer?
    Hendri Kampai: Mimpi tentang Guru yang Layak, Sebuah Narasi Idealis

    Ikuti Kami